Jumat, 12 Agustus 2016

Ketika "pindah" tidak selalu mudah

Selamat datang, bulan kelahiranku. 

Sudah lama sekiranya aku tidak menyampaikan kabar dan menuliskan beberapa bait tentang kehidupan. Aku rindu. Maaf lama tidak menyambangi lembaran kertas digital ini. Bukan berarti aku lupa, hanya memang terkadang kesibukan untuk menjadi seseorang yang diharapkan untuk bisa hadir di segala ruang, menyita banyak waktu.

Agustus dua ribu enam belas,
terpaut hanya beberapa bulan dari cerita sebelumnya, namun terlihat seperti cukup lama. Rindu yang akhirnya akan aku tuang dalam barisan kata.

Bulan kelahiran yang seringkali di deifinisikan dengan rentetan catatan panjang resolusinya, beribu rencana yang diharapkan bisa dilakukan kali ini. Ada yang tertunda entah sekian lama dengan berjuta alasan, atau memang mungkin pikiran "waktu masih banyak" seringkali terbersit dan terbuai hingga tak sadar, waktu telah meninggalkan terlalu jauh.

Tahun yang sudah semakin banyak bilangannya, dan aku yang semakin denial tentang kehidupan untuk menjadi lebih dewasa. Bagaimana tidak, harusnya sekarang waktu tentang rencana kehidupan yang lebih berdua, nyatanya malah lebih memilih untuk menunggalkan diri, meraih apa yang masih jauh dan belum tergapai pasti. Bahkan resolusi ? Hanya setengahnya yang nyatanya terisi.

Bukan aku tidak cinta dengan kehidupan yang lebih baik dan menjadi manusia yang sebagaimana mestinya aku diumurku. Tapi bahkan untuk bertemu dengan tanggal lahir kembali, menjadi salah satu ketakutan yang tidak terelakkan. Iya, 1 tahun sekali untuk bertemu dan menyapa, tak pelak juga malah takut yang menghampiri. Ternyata aku semakin tua, tapi tidak semakin dewasa.

Bercerita tentang tahun yang baru, segala bentuk tentang "Pindah" menjadi tema cerita di tiap saatnya. Meskipun tidak pernah menjadi resolusi, ternyata Tuhan mencoba memberikan jalan lain di berbagai cerita kehidupan hamba-Nya. Benar bahwasanya pun segala sesuatu yang seringkali tidak pernah terpikirkan untuk akan benar terjadi, malah akan di wujudkan dengan berbagai cara.


Bukan hanya berganti tahun, tapi juga untuk sementara waktu akan pindah untuk pulang kembali ke pelukan keluarga. Tidak hanya itu, tapi juga tentang hati. Hati yang berulangkali mesti di yakinkan, karena perpindahan tentunya tidak akan pernah mudah. Meskipun menyangkut tentang penggapaian salah satu mimpi besar, yang sedari dulu ingin sekali diwujudkan. Dan disini aku sekarang. Pindah untuk menggapai mimpi di sebuah lingkungan yang tidak baru, namun tetap terkadang masih terasa asing.  

Pindah tidak selalu mudah. Membereskan satu persatu yang ada, hingga tanpa sadar menemukan banyak hal yang telah lama tak diraba. Memilah mana yang harusnya dibawa, meninggalkan mana yang baiknya tak perlu lagi ada. Butuh pertimbangan yang tidak sebentar, karena bila sedikit saja aku salah memasukkan, maka selamanya akan selalu terbawa sebagai kenangan yang entah nantinya akan aku butuhkan atau nyatanya menjadi tidak menyenangkan.

Pindah tidak selalu mudah. Banyak hati yang harus direlakan keberadaannya. Tentang keluarga, sahabat,  hingga yang aku anggap cinta, ataupun ternyata hanya suka. Kehidupan yang sekiranya dianggap akan lebih terasa lebih indah, nyatanya tidak akan begitu setiap harinya. Ada banyak pertarungan pendapat yang lebih hebat di kedepannya. Untuk masa depan yang bukan lagi hal  main-main untuk diputuskan.

Pindah tidak selalu mudah. Akan banyak cerita tentang hari istimewa yang mungkin tidak akan aku sempat rasakan. Aku lewati, namun tidak untuk aku anggap begitu saja pergi. Tidak hanya kalian yang ingin aku tetap tinggal, begitupun aku. Tidak perlu lagi menambah air mata tertahan, cukup tinggalkan tawa sebagai kenangan.

Terimakasih aku haturkan untuk mereka yang telah meramaikan Agustus bulan kelahiranku dua ribu lima belas kemarin. Baik buruknya, aku tetap merundukkan kepala dan melebarkan senyuman untuk setiap inci kesempatan, kesalahan, dan pelajarannya. Untuk mereka yang telah mencoba menyempitkan ruang rindu yang seringkali terlalu lama untuk terisi penuh dengan sebuah pelukan, membantu melegakan diri dalam tawa dan tangis yang seringkali berkepanjangan, menjejakkan tambahan pengalaman akan hal baru yang membekas dalam ingatan, hingga yang pernah datang lalu tinggal atau malah akhirnya melangkah pergi. 

Percayalah, hati lebih dari ini. Keraguan yang semula akan terasa begitu mendera akan berganti dengan ketenangan yang tiada henti. Bahwa nyatanya tidak ada alasan yang pantas untuk meninggalkan, kecuali dengan imbalan untuk kembali pulang yang lebih membahagiakan.
Insya Allah.


Sekali lagi, 
selamat datang agustus bulan kelahiranku dua ribu enam belas.
Semoga kita berjodoh kali ini.








Lampung, pertengahan agustus 2016
Ketika "Float - Sementara" dalam kondisi terputar berulang kali