Sabtu, 29 Maret 2014

Masih Tentang Kamu


Jatuh Bersama Hujan
 
Pada hujan yang mengalun,
Aku mendengar kamu datang.
Bersama kenangannya yang ternyata belum juga hilang.
Kamu ingin berdiam atau hanya singgah sebentar?
Kalau akhirnya hanya untuk pergi lagi,
sebaiknya jangan kembali.
Nikmati saja hati yang baru,
yang bukan aku, yang walaupun tidak secinta aku.

Pada hujan yang merintih,
aku membisikkan rindu bernada lirih.
Mungkin kita perlu berteduh,
dari derasnya arus air yang menetes dari mataku, ke selah pipimu.
Punggungku dingin, dia harus bertemu pelukmu.


……………………………………………………………………………………………………………




Kamu adalah yang pertama. Pria yang pertama kali menjadi sebab rasa grogi dan canggungku, saat pertama kali kita duduk sebelahan setelah beberapa tahun yang lalu. Kamu adalah yang pertama, seorang adam yang menyebabkan pipiku memerah karena tersipu malu menerima tangkai bunga darimu. Kamu adalah yang pertama. Pria bermata indah yang mengenalkanku pada kekasih pertamanya, ibumu. Kamu adalah yang pertama. Seseorang yang pertama kali mengajariku untuk mengepakkan sayap, juga seseorang yang mematahkan sayap-sayapku.



Untukmu, pria yang saat ini masih menggenggam erat masalalumu.



Kemarin perhatianmu sangat menyentuhku, seolah kamu milikku seutuhnya. Kelelahan demi kelelahan terbayar oleh perhatianmu. Aku tak mau merepotkanmu tapi kamu menawarkan diri menjemputku, tak usahlah kataku menolak. Aku tak ingin kamu juga kelelahan karena aku. Cukplah hatimu yang lelah karena seluruhnya sudah kamu curahkan untuknya. Siapalah aku ini?



Entahlah tapi tetap saja perhatian demi perhatianmu membanjiri bbmku. Aku lelah dan ingin istirahat revisianku menumpuk.



Tadinya malam ini kamu mau kerumah tapi mengetahui aku kelelahan seolah kamu tak ingin menggangguku, kamu menyuruhku istirahat dulu malam ini baru melanjutkan revisiku. Aku menurutinya dan meminta di bangunkan jam 10 malam. Iya katanya dengan emot “kiss”. Aku memutar lagu supaya bisa lebih cepat tertidur kemudian mengatur alaram untuk berjaga-jaga kalo-kalo dia lupa. Benar sajah entah dia lupa atau apa dia tak ada kabar, lagu masih berputar saat aku bangun, aku melihat RU tak nampak dia. Entah kemana dia, kenapa menghilang tak ada kabar, aku melihat DP bbmnya, hmmz ternyata dia memasang foto dia dan masalalunya saat sedang di pantai. Romantis sekali ya :”)



Aku menyesal, entah apa yang aku sesali saat itu, aku diam sengaja tak menghubunginya diapun tak ada kabar. Sampai paginya dia mengganti DPnya aku dan dia tetap diam dan tak saling mengabari. Sepertinya aku mulai merasa kesakitan, revisiku mulai kacau, entahlah saat ini fokus lebih sulit daripada bersabar.



Apa yang bisa akulakukan agar aku tetap bertahan? Ku larikan rasa rinduku ke dalam tulisan. Disana aku bisa menangis pilu tanpa membuat tuli telingamu. Aku rindu kamu dan kamu nampaknya tak pernah tahu betapa selama ini aku tak bisa banyak membahagiakanmu, aku tak bisa berbuat banyak membuatmu melupakan masalalumu. Aku tak bisa berbuat banyak selain menunggu kamu bicara lebih dulu. Aku selalu kuat membisu, meskipun rasanya ini bodoh, entah mengapa aku tak ingin melupakanmu.



Kalau aku punya keberanian lebih, rasanya aku ingin bertanya sesuatu padamu. Seberapa butakah matamu sehingga kau tak melihat perhatianku? Seberapa matinya perasaanmu hingga kau tak sadar ada seseorang yang berjuang untukmu? Mengapa kau mudah sekali terjatuh pada masalalumu?



Kamu ini tega sekali, kamu tahu tidak rasanya jadi perempuan yang memikul beban karena cintanya bertepuk sebelah tangan? Apa kamu tahu rasanya jadi aku, yang terus bertanya-tanya soal perasaanmu?



Apa kau tahu rasanya bertemu dengan orang yang kau cintai, setiap hari, namun kau harus bertingkah seakan tak tahu perasaannya terbagi untuk orang dimasalalunya? Ku alami rasa sakit ini setiap hari, setiap aku berpura-pura buta dan tuli.



Untukmu masalaluku, titip salam untuk wanita yang ada di DPmu semalam. Maaf karena aku telah meminjam kekasihnya untuk menjadi kekasihku. Maaf karena telah meletakkan hatiku kembali pada bening matamu.





Dari perempuan
Yang cintanya
Bertepuk sebelah tagan

………………………………………………………………………………………………………………

Tidak ada komentar:

Posting Komentar