Jatuh Bersama
Hujan
Pada
hujan yang mengalun,
Aku
mendengar kamu datang.
Bersama
kenangannya yang ternyata belum juga hilang.
Kamu
ingin berdiam atau hanya singgah sebentar?
Kalau
akhirnya hanya untuk pergi lagi,
sebaiknya
jangan kembali.
Nikmati
saja hati yang baru,
yang
bukan aku, yang walaupun tidak secinta aku.
Pada
hujan yang merintih,
aku
membisikkan rindu bernada lirih.
Mungkin
kita perlu berteduh,
dari
derasnya arus air yang menetes dari mataku, ke selah pipimu.
Punggungku
dingin, dia harus bertemu pelukmu.
♥♥♥♥♥♥♥
……………………………………………………………………………………………………………
Kamu adalah yang
pertama. Pria yang pertama kali menjadi sebab rasa grogi dan canggungku, saat pertama
kali kita duduk sebelahan setelah beberapa tahun yang lalu. Kamu adalah yang
pertama, seorang adam yang menyebabkan pipiku memerah karena tersipu malu
menerima tangkai bunga darimu. Kamu adalah yang pertama. Pria bermata indah
yang mengenalkanku pada kekasih pertamanya, ibumu. Kamu adalah yang pertama.
Seseorang yang pertama kali mengajariku untuk mengepakkan sayap, juga seseorang
yang mematahkan sayap-sayapku.
Untukmu, pria yang saat ini masih
menggenggam erat masalalumu.
Kemarin perhatianmu sangat
menyentuhku, seolah kamu milikku seutuhnya. Kelelahan demi kelelahan terbayar
oleh perhatianmu. Aku tak mau merepotkanmu tapi kamu menawarkan diri
menjemputku, tak usahlah kataku menolak. Aku tak ingin kamu juga kelelahan
karena aku. Cukplah hatimu yang lelah karena seluruhnya sudah kamu curahkan
untuknya. Siapalah aku ini?
Entahlah tapi tetap
saja perhatian demi perhatianmu membanjiri bbmku. Aku lelah dan ingin istirahat
revisianku menumpuk.
Tadinya malam ini
kamu mau kerumah tapi mengetahui aku kelelahan seolah kamu tak ingin
menggangguku, kamu menyuruhku istirahat dulu malam ini baru melanjutkan
revisiku. Aku menurutinya dan meminta di bangunkan jam 10 malam. Iya katanya
dengan emot “kiss”. Aku memutar lagu supaya bisa lebih cepat tertidur kemudian
mengatur alaram untuk berjaga-jaga kalo-kalo dia lupa. Benar sajah entah dia
lupa atau apa dia tak ada kabar, lagu masih berputar saat aku bangun, aku
melihat RU tak nampak dia. Entah kemana dia, kenapa menghilang tak ada kabar,
aku melihat DP bbmnya, hmmz ternyata dia memasang foto dia dan masalalunya saat
sedang di pantai. Romantis sekali ya :”)
Aku menyesal, entah
apa yang aku sesali saat itu, aku diam sengaja tak menghubunginya diapun tak
ada kabar. Sampai paginya dia mengganti DPnya aku dan dia tetap diam dan tak
saling mengabari. Sepertinya aku mulai merasa kesakitan, revisiku mulai kacau, entahlah
saat ini fokus lebih sulit daripada bersabar.
Apa yang bisa
akulakukan agar aku tetap bertahan? Ku larikan rasa rinduku ke dalam tulisan.
Disana aku bisa menangis pilu tanpa membuat tuli telingamu. Aku rindu kamu dan
kamu nampaknya tak pernah tahu betapa selama ini aku tak bisa banyak
membahagiakanmu, aku tak bisa berbuat banyak membuatmu melupakan masalalumu.
Aku tak bisa berbuat banyak selain menunggu kamu bicara lebih dulu. Aku selalu
kuat membisu, meskipun rasanya ini bodoh, entah mengapa aku tak ingin
melupakanmu.
Kalau aku punya
keberanian lebih, rasanya aku ingin bertanya sesuatu padamu. Seberapa butakah
matamu sehingga kau tak melihat perhatianku? Seberapa matinya perasaanmu hingga
kau tak sadar ada seseorang yang berjuang untukmu? Mengapa kau mudah sekali
terjatuh pada masalalumu?
Kamu ini tega sekali,
kamu tahu tidak rasanya jadi perempuan yang memikul beban karena cintanya
bertepuk sebelah tangan? Apa kamu tahu rasanya jadi aku, yang terus
bertanya-tanya soal perasaanmu?
Apa kau tahu rasanya
bertemu dengan orang yang kau cintai, setiap hari, namun kau harus bertingkah
seakan tak tahu perasaannya terbagi untuk orang dimasalalunya? Ku alami rasa
sakit ini setiap hari, setiap aku berpura-pura buta dan tuli.
Untukmu masalaluku,
titip salam untuk wanita yang ada di DPmu semalam. Maaf karena aku telah
meminjam kekasihnya untuk menjadi kekasihku. Maaf karena telah meletakkan
hatiku kembali pada bening matamu.
Dari perempuan
Yang cintanya
Bertepuk sebelah tagan
♥♥♥♥♥♥♥
………………………………………………………………………………………………………………
Tidak ada komentar:
Posting Komentar