Minggu, 26 Mei 2013

Hati

Sebagai alat ekskresi, hati (hepar) mengeluarkan cairan empedu sekitar ½ L (setengah liter) setiap harinya. Apakah cairan empedu itu? Cairan empedu adalah cairan berwarna kehijauan, rasanya pahit, memiliki pH 7–7,6 dan mengandung kolesterol, garam-garam mineral, garam empedu, serta zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin.

Empedu yang dihasilkan oleh hati ini disimpan di dalam kantung empedu (vesika felea), dan dikeluarkan ke usus halus (duodenum = usus 12 jari) untuk membantu proses sistem pencernaan. Perhatikan letak kantung empedu dalam tubuh kita pada gambar 3 berikut ini.




        Gb. 3. Kantung empedu terletak dekat hati, pankreas dan duodenum

Fungsi empedu dalam proses sistem pencernaan adalah:
(1) untuk mengemulsikan lemak,
(2) mengaktifkan lipase, dan
(3) membantu daya absorpsi lemak pada dinding usus halus.

Selain sebagai penghasil empedu, hati merupakan organ perombak sel darah merah yang sudah tua dan rusak. Sekitar 10 juta sel darah merah yang sudah tua dan atau yang sudah rusak dirombak oleh sel-sel histiosit dalam hati. Sementara itu hemoglobin sel darah merahnya dipecah menjadi zat besi, globin, dan hemin.

Selanjutnya zat besi akan diambil dan disimpan dalam hati untuk dikembalikan ke sumsum tulang. Sedangkan globin akan digunakan kembali untuk metabolisme protein atau untuk membentuk hemoglobin baru. Dan hemin akan diubah menjadi zat warna empedu yang disebut bilirubin dan biliverdin. Zat warna empedu ini akan dikeluarkan ke saluran pencernaan (usus 12 jari) dan dioksidasi menjadi urobilin yang berwarna kuning coklat yang berperan sebagai pewarna urin dan feses.

Organ hati juga merupakan satu-satunya kelenjar yang menghasilkan enzim orginase. Enzim orginase berfungsi untuk menguraikan asam amino arginin menjadi asam amino ornitin + urea. Ornitin tersebut berfungsi mengikat NH3 dan CO2 yang bersifat racun dalam darah. Di dalam sel-sel tubuh, ornitin diubah menjadi asam amino sitralin yang juga dapat mengikat NH3. Sementara itu, urea dari hati diangkut ke ginjal untuk dikeluarkan bersama urine.

copy right : http://belajar.kemdiknas.go.id

Tidak ada komentar:

Posting Komentar